Gambaran Perjalanan Kedepan Menuju Persiapan MUTD

Sebagaimdsc_0133-aaaana telah dimaklumi, bahwa perjalanan Dewan Perancang dan Panitia Persiapan Mudzakarah Ulama (DP3MU) telah menepati langkah awal dengan idzin Allah, yaitu berlangsungnya “Mudzakarah ‘Ulama Serumpun Melayu” pada bulan Desember 2010 yang lalu. Suatu kewajaran kalau sebahagian yang turut serta dalam mudzakarah tersebut, kemungkinan merasa sangat kurang lega, bahkan merasa kecewa, dikarenakan mereka belum memahami maksud dan tujuan dari yang kita rancang bersama. Dan hal itu sangat kita fahami dan maklumi serta kita terima dengan penuh rasa ihlash dan shabar. Karena maksud perjalanan kita adalah membangun keabsahan perihal keberadaan “Ahlul Halli Wal ‘Aqdi” tingkat mendunia, walaupun harus bermunculan berbagai bentuk tanggapan dan kesalah-fahaman, antara lain mereka yang dalam cara pemahamannya masih berkecenderungan kepada subjectivisme histories dan atau munculnya keinginan dari pemikiran yang lazim dikenal dengan istilah berdasarkan realitas politik, dan atau bahkan bukan tidak mungkin diantara mereka yang akan mengetengahkan faham dan keinginan yang hanya dilandasi oleh faktor ashobiyah.

Akan tetapi yang penting kita fahami, bahwa paling tidak kita telah sodorkan “Program Mendunia menuju Rahmatan lil ‘Alamin mendambakan Janji Allah”. (QS Yusuf, 12 : 108). Suatu program mutakhir berdasarkan petunjuk al Qur-an dan Sunnah RasulNya, yaitu Muhammad SAW, membangun perubahan besar bagi pembaharuan ummat Muslim dari keterlibatannya dalam Darul Fasiqin (QS Ibrahim14 : 28), untuk dientaskan menuju Darul Salam (QS Yunus, 10 : 25), yang telah dijanjikan Allah dan RasulNya (QS At Taubah, 9 : 33 dan HR. Muslim).

Adapun sebenarnya, dengan pertemuan silaturrahim bersama tersebut pada satu sisi sebagai bentuk dari rasa kerinduan, yang dengan ini kami bersama ikhwan Panitia Pelaksana, selaku tuan rumah dari kesekretariatan tersebut. Dan pada sisi lain sangat memandang penting dengan pertemuan tersebut, mengingat antara lain bahwa:

  1. Perjalanan program DP3MU ini bermaksud memantau para ‘Ulama yang faham terhadap system kehendak al Qur-an (QS Al Furqon, 25 : 52), melalui panduan Rasulullah SAW (QS Al An’am, 6 : 153), yaitu mengantarkan menuju keberlakuan al Qur-an sebagai Norma Hukum atas ummat manusia sedunia (QS Al Jatsiyah, 45 : 20), sesuai Janji yang telah ditetapkanNya (QS At Taubah, 9 : 33 dan HR. Muslim).
  2. Memantau ‘Ulama Ahli, yang menerima Kebenaranan al Qur-an secara utuh, lantaran Kebenaran yang telah mereka fahami dari Kitab-Kitab terdahulu (QS Al Maidah, 5 : 83-84).
  3. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk langkah kedepan, terutama tentang persiapan bagi keabsahan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi yang akan merencanakan gambaran sistem mendunia, dan merancang persiapan dialog tingkat dunia dengan Ahli Kitab, dalam kepentingan menepati proses yang ditetapkan Allah (QS Al ‘Ankabut, 29 : 46-47).

(Foto : Arsip YPD AKUIS/Chairul Faqih l Salah satu giliran rombongan para ulama peserta Mudzakarah Ulama Serumpun Melayu berfoto didepan panggung yang tidak memadai untuk seluruh peserta berfoto bersama)

Kesemuanya tersebut adalah merupakan tanggung jawab para ‘Ulama yang telah diberi Allah perihal kefahamannya. Karena Al Qur-an adalah kepunyaanNya, dan Rasulullah adalah ketetapanNya, yang dengan itu Dialah pula yang akan menegakkan Hukum Islam atas ummat manusia sedunia ini atas dasar Maha KuasaNya dan KehendakNya. Itulah janji yang telah ditetapkanNya untuk akhir zaman.

Dengan demikian cukup jelas bahwa langkah utama adalah mendakwahkan Kebenaran dari Allah secara terang tanpa keraguan, karena memang Kebenaran dari Allah itu merupakan hak atas ummat manusia tanpa kecuali (QS Yusuf, 12 : 108). Terlepas mereka akan menerimanya atau bahkan mungkin sebaliknya (QS Al Kahfi, 18 : 29). Kerena memang itulah Ketetapan dari Allah atas para RasulNya (QS An Nur, 24 : 54), dan begitulah pula seruan tugas dan tanggung jawab para Ulama muttabi’ur Rasul beserta ummat Muslim keseluruhannya (QS Al Anfal, 8 : 20).

كم مّن فئة قليلة غلبت فئة كثيرة باذن الله والله مع الصّابرين 

 

Ketua DP3MU,

Muhammad Bardan Kindarto