Kunjungan ke Pondok Pesantren Banyuanyar
Jajaran Majelis Utama bersama beberapa staf kesekretariatan (Anggota Kesekretariatan Dunia) dalam Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Adi Dunia melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar. Kunjungan ini dilakukan sehari sebelum digelarnya acara Silaturahmi Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia dengan Ulama, Zuama dan Cendekiawan Muslim di Madura, Jawa Timur, yakni pada hari Sabtu, 29 Dzulqa’dah 1439 H bertepatan 11 Agustus 2018 M. Ketua III Ahlul Halli Wal ‘Aqdi, KH. Amin Zaini Syafiuddin, Lc, M.A., memimpin lansung rombongan mengunjungi pondok pesantren yang telah berusia kurang lebih 250 tahun tersebut. Hal tersebut dikarenakan beliau menjabat sebagai salah satu Dewan Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Darul Ulum, Pondok Pesantren Banyuanyar.
(Foto : Arsip AKD/Adi Nugroho l Salah satu unsur ketua Ahlul Halli Wal ‘Aqdi, Buya Zulharbi Salim [Batu Sangkar, Sumatera Barat], bergambar di Pondok Pesantren Banyuanyar)
Rombongan dari Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia diajak oleh KH. Amin Zaini untuk menemui pengasuh pondok pesantren, KH. Muhammad Syamsul Arifin. Beliau adalah mertua dari KH. Amin Zaini, dan beliau menjabat sebagai kiyai pengasuh ke-6 terhitung sejak berdirinya pondok pesantren. Jabatan pengasuh pondok tersebut dipegang oleh KH. Muhammad Syamsul Arifin sejak tahun 1980 hingga sekarang. Kedatangan rombongan Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia Beliau disambut hangat oleh beliau di ruang tamu kediamannya. Beliau juga banyak memberikan arahan dan pandangan tentang Din Al Islam kepada rombongan Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia yang hadir dalam pertemuan itu.
(Foto : Arsip AKD/Adi Nugroho l Foto bersama Pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar, KH. Muhammad Syamsul Arifin di ruang tamu kediamannya)
Setelah kurang lebih satu jam dijamu langsung oleh KH Amin Zaini di kediamannya di lingkungan pondok dan bersilaturahmi kepada Kiyai Muhammad Syamsul Arifin, selanjutnya KH Amin Zaini mengajak rombongan untuk mengenal lebih dekat mengenai lingkungan pondok yang luasnya kurang lebih lima hektar. Pondok pesantren Darul Ulum Banyuanyar ini terbagi dua lokasi yang terpisah untuk putra dan putri. Santri putra di pondok ini berjumlah sekitar 4000 santri, sedangkan santri putri berjumlah sekitar 1500 santri. Akhirnya, ba’da Ashar rombongan kembali ke penginapan di Pamekasan.
(Foto : Arsip AKD/Adi Nugroho l Ustadz A. Daulay (Sekretaris I Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) dan Ustadz Zuhrisal Husni (Bendahara II Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) bergambar di Sumur “Banyuanyar” yang sudah berusia kurang lebih 250 tahun)