Ustadz Muhammad Bardan Kindarto telah berpulang ke Rahmatullah

Innalillahi wa inna lillahi raji’un. Hari Senin, tanggal 07 November 2016, di penghujung malam menjelang waktu subuh, Ustadz Muhammad Bardan Kindarto menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang. Beliau sempat dirawat beberapa hari sebelumnya di rumah sakit tersebut.  Jenazah beliau dibawa dari rumah sakit ke rumah duka di Komplek Yayasan Pendidikan AKUIS, Km.14 Sukajadi, Talang Kelapa, Palembang. Pagi itu, diantara keluarga dan tetangga, tampak dua sahabat dekat beliau, Tuan Guru KH. Thohlon Abd. Ra’uf dan Ustadz Ghaffar Guna, melayat ke rumah duka dan melakukan sholat jenazah. Selanjutnya, karena banyaknya umat Muslim yang belum sempat menyolatkan jenazah di rumah duka, maka setelah dimandikan dan dikafani jenazah beliau dibawa ke masjid di dalam komplek AKUIS sebelum dimakamkan. Setelah itu, jenazah beliau diantar ke tempat peristirahatan terakhir di alam dunia ini dan dikuburkan di tempat pemakaman umum, di Kelurahan Serong, Talang Kelapa.

(Foto : Arsip YPD AKUIS/Chairul Faqih l Muhammad Bardan Kindarto memberikan taushiyah dan pengarahan sebagai Ketua Dewan Perancang Mudzakarah Ulama dalam acara Mudzakarah Ulama Serumpun Melayu pada tahun 2010 yang lalu di Palembang)

Beliau lahir di Karangkajen, Yogyakarta pada tanggal 25 Desember 1936, diberi nama Muhammad Bardan Kindarto bin Moermo Soemarto, akhirnya meninggal diusia 80 tahun. Meninggalkan dua orang istri, Wuhana dan Karsitawati, dan delapan orang anak dari kedua istrinya tersebut. Dimasa mudanya beliau diantarkan ayahnya untuk belajar di Mu’alimin, sehingga dengan ketekunannya dalam tafaqquh fiddien beliau pun telah menjadi seorang da’i/mubaligh diusia muda. Pada tahun 1960, beliau sebagai kader Muhammadiyah Pusat Yogyakarta diutus sebagai seorang da’i/mubaligh ke pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Selatan. Sebagai mubaligh, beliau telah berdakwah dari Bali sampai ke Aceh, hingga akhirnya beliau bersama sahabatnya di Palembang mengembangkan konsep dakwah yang berwawasan mendunia dalam liputan Islam yang Rahmatan lil’alamin. Pola dan strategi dakwah yang hanya bisa dilakukan dengan “Siyasah” (Siyasah Syar’iyyah) atas dasar petunjuk Al Qur-an dan As Sunnah. Diawali dengan mendirikan sebuah yayasan pada tahun 1990 yang pada masa-masa selanjutnya mengembangkan program dakwah bersama para ulama lainnya dengan menjalin silaturrahim dan membentuk kepanitiaan bersama untuk merancang dan mempersiapkan Mudzakarah Ulama Tingkat Dunia di tahun 2016 dan melahirkan kesepakatan tentang gerakan dakwah Islam yang Rahmatan lil’alamin dalam kebersamaan para Ulama sebagai “Ahlul Halli Wal ‘Aqdi”. Selamat jalan Ustadz Muhammad Bardan Kindarto ! Ketua Dewan Perancang dan Panitia Mudzakarah Ulama (DP3MU) yang telah melahirkan kesepakatan para Ulama untuk mewujudkan keabsahan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi. Sang muttabi’, pelopor bagi dakwah Islam yang Rahmatan lil’alamin melanjutkan misi Rasulullah Muhammad Saw bagi seluruh umat manusia.